Sunday, September 22, 2019

PERANCANAAN PRODUK MEJA CAFE UNIK

Semua aktivitas yang terjadi didunia ini, seluruhnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam mengembangkan setiap produk yang dihasilkan. 

Produk-produk tersebut diharapkan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia. Akan tetapi banyak produk yang digunakan manusiadinilai tidak ergonomis, dan manusia juga tidak menyadari hal tersebut, maka produkyang digunakan hanya dapat memberikan sedikit manfaat dan akan membuat manusiasebagai pengguna produk merasa tidak nyaman.

Penerapan ergonomis dalam hal ini merupakan suatu aktivitas perancangan dalammembuat fasilitas atau produk yang lebih nyaman untuk digunakan. 

Perancangan tersebut dilakukan dengan menentukan ukuran dimensi tubuh pada manusia yaitu denga metode Antropometri. Pada meja cafe di Excelso Cafe DP Mall Semarang, luas meja dirasa kurang nyaman karena hanya memiliki dimensi ukuran 1; x l x t = 50 cm x 50 cm x 45 cm. 

Sehingga customer merasa kurang leluasa pada saat menggunakan meja ExcelsoCafe. Selain itu, banyak customer yang merasakan kelelahan fisik dikarenakan tinggi dudukan dengan meja sejajar.Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dibuat suatu produk furniture berupa meja cafemultifungsi yang lebih ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan customer di Excelso Cafe DP Mall Semarang.

Perancangan produk adalah sebuah proses yang berawal pada ditemukannya kebutuhan manusia akan suatu produk sampai diselesaikannya gambar dan dokumen hasil rancangan yang dipakai sebagai dasar pembuatan produk (Kristanto dan Saputra, 2011).

Pengertian Ergonomis adalah Ergonomis atau ergonomics (bahasa Inggrisnya)sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yangberarti hukum (Wignjosoebroto, 1995). Dengan demikian ergonomis dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan.

Istilah Anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia (Wignjosoebroto, 1995). 

Berkaitan dengan aplikasi data anthropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa saran yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut: (Ginting, 2010)

1. Terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.

2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data structural atau functional body dimention. 

3. Tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan, dan menjadi
target utama pemakai produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai market segmentation, seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dan lain-lain.

4. Pilih persentase populasi yang harus diikuti 90, 95, 99 ataukah nilai persentil lain yang dikehendaki. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasi selanjutnya tetapkan nilai ukurannya dari tabel data anthropometri yang sesuai. 

Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance) bila diperlukan seperti halnya tambahkan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan (gloves), dan lain-lain

Baca Juga ;


No comments:

Post a Comment